Sabtu, 21 November 2009

PENDI 2010


JAKARTA - EBITDA margin PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada kuartal IV-2009 seharusnya adalah tetap sebesar 60 persen. Namun, karena adanya program pensiun dini (Pendi) karyawannya dengan nilai Rp750 miliar, EBITDA mergin perseroan bakal tergerus.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno, dalam paparan publik kuartal III-2009 di kantornya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (2/11/2009).

"Tahun ini diperkirakan Rp750 miliar, dalam rangka menjaring 1.200 pegawai yang masuk program Pendi," katanya.

Dia menjelaskan, program Pendi tersebut merupakan salah satu program yang harus dilakukan dalam bidang sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, Pendi merupakan sesuatu yang harus dilakukan. terutama untuk mencapai angka human resouces yang ideal.

"Itu agak wajib juga dilakukan," jelasnya.

Per 30 September 2009, perseroan membukukan EBITDA Rp28,136 triliun dengan EBITDA margin sebesar 59,7 persen. Sementara itu, pihaknya menargetkan EBITDA akhir tahun sebesar Rp35 triliun.

Sementara itu, Dirut TLKM Rinaldi Firmansyah menuturkan, jika pendapatan perseroan tahun 2009 ini akan terdegresi pada 2009 ini. "Ada biaya Pendi yang belum masuk dan akan mendegresi pendapatan kita," paparnya..

Walau demikian, dengan optimistis dia mengungkapkan jika revenue perseroan pada 2009 akan tumbuh, walau hanya single digit, jika dibandingkan dengan 2008 lalu.

"Kita optimistis masih positif, tapi masih single digit juga. Kita masih punya fixed line yang membuat pendapatan menurun," jelasnya.

Untuk bottom line juga masih akan positif. Bahkan pihaknya optimis laba masih akan tumbuh di atas lima persen. "Bottom line lebih dari lima persen," tukasnya.(rhs)



JAKARTA | SURYA Online - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menawarkan program Pensiun Dini (Pendi) kepada 1.200 pegawai. Kepada pegawai yang memenuhi syarat untuk Pendi, manajemen memberi kompensasi yang sangat memadai. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.

“Ini adalah perpanjangan dari momen transformasi bisnis yang dicanangkan 16 Oktober, dengan mentransformasi jumlah dan kompetensi pegawai. Transformasi bisnis Telkom dari semula perusahaan telekomunikasi jadi perusahaan TIME (telecommunication, information, media, dan edutainment) tentu memerlukan kompetensi pegawai yang baru,” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Selasa (20/10) di Jakarta.

Ketatnya persaingan industri telekomunikasi, kata Eddy Kurnia, mendorong Telkom mengantisipasi lingkungan bisnis yang cepat berubah dan sumber daya yang efisien sebagai pertimbangan yang sangat strategis.

Sejak tahun 1995, ujar Eddy, Telkom telah menawarkan program pensiun dini secara bertahap untuk merampingkan jumlah pegawai agar perusahaan lebih lincah bergerak dalam kompetisi yang semakin tajam seperti saat ini. “Selain meneruskan karier di perusahaan, pegawai juga diberi pilihan untuk pensiun dini. Pegawai tertentu mungkin ingin mengembangkan diri di luar perusahaan sebagai second carrier,” jelasnya.

Pendi yang ditawarkan terdiri dari Golden Shake Hand dan Silver Shake Hand. Pada Golden Shake Hand, pegawai sama sekali pensiun dari perusahaan. Sedangkan pada Silver Shake Hand, pegawai tersebut pensiun dini dari Telkom lalu meneruskan karier di lingkungan TELKOMGroup. “Pegawai yang mengambil Pendi tentunya akan memperoleh kompensasi dengan besaran berbeda antara Golden dan Silver Shake Hand,” jelas Eddy Kurnia.

Kini Telkom memiliki 23.286 pegawai, dari jumlah itu sekitar 460 orang dipekerjakan di anak perusahaan dan perusahaan lain. Kalau dibanding perusahaan telekomunikasi lain sebagai incumbent, pegawai Telkom jumlahnya memang besar.

Secara bertahap, Telkom akan menawarkan Pendi hingga dicapai jumlah pegawai ideal, tetapi intinya Pendi ditawarkan secara sukarela kepada pegawai, lanjutnya. Program Pensiun Dini sendiri dijadwalkan berlanjut hingga 2011.

Telkom pertama kali menawarkan program Pendi tahun 1995 dengan jumlah 5.188. Sejak tahun 2002 hingga 2009 sudah sekitar 12.000 pegawai mengambil program Pendi. Pada bulan Maret 2009, sebanyak 1.156 pegawai telah melakukan Pendi.




1 komentar:

tulis komentar anda